Sejumlah anggota DPRD Kota Tarakan melakukan sumpah jabatan di hadapan massa aksi tolak?Omnibus?Law?Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) jilid II yang telah berlangsung hari ini, Senin (12/10/20)
Sumpah jabatan itu dilakukan lantaran desakan mahasiswa kepada anggota DPRD Tarakan.
“Kami minta kepada Bapak-bapak DPRD Kota Tarakan untuk kembali melakukan sumpah jabatannya, karena banyak anggota DPRD yang tidak melaksanakan sumpahnya,” ujar seorang mahasiswa.
Dipimpin Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Taufik Hidayat, para anggota DPRD Kota Tarakan mengikuti sumpah yang dibacakan oleh Taufik.
“Sumpah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan. Demi Tuhan Yang Maha Esa, kami bersumpah dan berjanji, bahwa kami akan memenuhi kewajiban kami sebagai anggota DPRD dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Panca Sila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” ucap Taufik, diikuti anggota DPRD Kota Tarakan.
Ia lanjut membacakan sumpah kedua yang berisi, “Bahwa kami, dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya demokrasi, seta mengutamakan kepentingan rakyat, bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan,” lanjutnya.
“Bahwa kami akan memperjuangkan aspirasi-aspirasi rakyat yang kami wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan Bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sambungnya.
Seusai membacakan sumpah tersebut, terdengar suara tepuk tangan gemuru dari massa aksi yang melihat langsung pembacaan sumpah jabatan DPRD Kota Tarakan.
Tak lupa pula jargon mahasiswa diserukan oleh massa aksi, “Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia,” teriak massa aksi.
